October 6, 2024

jobsinswede – Info Loker Dan Persiapan Kerja Job Fair

jobsinswede portal berita asal swedia yang fokus membantu anak muda untuk mencari kerja dan info lowongan kerja

Cara Menulis Pengalaman Kerja di CV yang Baik dan Contohnya

Cara Menulis Pengalaman Kerja di CV yang Baik dan Contohnya

CV merupakan berkas lamaran kerja yang perlu di dalam sistem melamar kerja dan tetap diminta oleh perusahaan. Ini menjadi screening awal HRD untuk menentukan apakah anda cocok bersama kualifikasi yang diminta perusahaan atau tidak.

Pengalaman kerja di dalam CV adalah tidak benar satu anggota yang penting. Dengan Info ini, HRD bisa menyaksikan di perusahaan mana saja anda pernah bekerja, apakah anda sering berganti-ganti pekerjaan, kesesuaian pengalaman bersama posisi yang anda lamar, dan pencapaian yang pernah anda dapatkan terhadap pekerjaan sebelumnya.

Menulis pengalaman kerja di CV tidak bisa dilaksanakan asal-asalan. Kamu wajib menentukan pengalaman mana saja yang bisa tingkatkan nilai dan cocok posisi yang anda lamar. Kalau anda tetap bingung bagaimana langkah menulis pengalaman kerja di CV, yuk kita bahas dan studi bareng!

Tips menulis pengalaman kerja di CV

Sebelum masuk ke perumpamaan penulisan, kita lihat pernah yuk lebih dari satu tips menuliskan pengalaman kerja di CV selanjutnya ini.

1. Pengalaman terbaru ditulis di paling atas
Pertama, tuliskan pengalaman kerja bersama format kronologi terbalik. Kronologi terbalik adalah menceritakan pengalaman berasal dari akhir ke awal. Jadi, pengalaman terbaru di tulis di paling atas dan pengalaman yang lebih awal ditulis di bawahnya.

Misalnya, anda pernah kerja di 3 perusahaan terhadap th. 2018, 2020, dan 2021. Maka, pengalaman di th. 2021 dituliskan di paling atas, selanjutnya 2020 di alur kedua, dan 2018 terakhir. Menulis pengalaman bersama format ini menunjang perekrut menyaksikan pengalaman kerja terbaru dan paling relevan bersama posisi yang dilamar.

Contoh:

Dwi, pernah bekerja sebagai Copywriter terhadap th. 2018–2020 dan menjadi Social Media Specialist terhadap th. 2020 sampai sementara ini. Maka, penulisan bersama kronologi terbalik adalah sebagai berikut:

Melakukan riset mendalam untuk sumber konten yang kredibel
Membuat rencana konten bulanan untuk Instagram, TikTok, dan YouTube
Bekerja sama bersama tim design di dalam pembuatan visual asset untuk diunggah di sarana sosial

Membuat copy untuk tagline, iklan, dan konten Instagram, TikTok, serta LinkedIn
Bekerja sama bersama tim pemasaran dan merek creation untuk mengembangkan kiat promosi yang efektif
Meningkatkan Instagram engagement rate sebesar 20% di dalam sementara satu bulan
Nah, kurang lebih penulisannya layaknya perumpamaan di atas. Jadi, pengalaman bekerja terbaru ditulis di paling atas ya. Lalu pengalaman sebelumnya ikuti di bawahnya.

2. Tulis pengalaman kerja yang relevan bersama posisi yang dilamar

Bagi anda yang telah lama bekerja dan mempunyai pengalaman yang banyak, mungkin anda berpikir untuk menulis semuanya. Namun, tidak semua pengalaman kerja wajib anda tulis di CV. Lalu, berapa banyak pengalaman yang wajib ditulis? Tulis pengalaman terbaru dan relevan bersama lowongan atau posisi yang anda lamar sehingga memberi tambahan nilai tambah dan CV-mu tidak sangat penuh.

Misalnya, anda mempunyai 6 pengalaman kerja yang berbeda, coba menentukan dan tuliskan pengalaman kerja yang terbaru dan paling relevan bersama posisi yang anda lamar. Misal berasal dari 6, ternyata ada 3 pengalaman yang cocok, anda cukup menuliskan 3 saja.

Perekrut atau HRD tidak membaca CV kita secara mendalam, tapi secara singkat untuk mendapat Info yang dibutuhkan. Dari satu iklan lowongan pekerjaan saja, HRD bisa menerima ratusan CV. Karena ada banyak CV yang wajib di-review, menjadi mereka membacanya bersama cepat sehingga anda tidak wajib menulis semua pengalaman di CV, ya!

3. Tuliskan gambaran pekerjaan bersama bullet point

Saat menuliskan gambaran pekerjaan, lebih baik anda menulisnya bersama bullet point, bukan paragraf. Banyak orang yang menulis gambaran pekerjaan mereka di dalam bentuk paragraf sehingga terlihat panjang dan bertele-tele. Selain itu, HRD termasuk sukar paham gambaran tersebut.

Maka berasal dari itu, lebih baik anda menulisnya di dalam bentuk poin-poin yang ringkas, jelas, dan enteng dimengerti HRD.

Dari satu job title, mungkin anda jalankan beraneka pekerjaan, tapi tidak wajib menulis semua gambaran pekerjaan di CV. Dilansir berasal dari zety.com, anda bisa menuliskan 3–6 bullet point untuk tiap tiap pengalaman kerja yang anda tulis. Jangan sangat sedikit, tapi termasuk jangan sangat banyak.

Contoh menceritakan gambaran pekerjaan di dalam bullet point:

Membuat 10 aplikasi di dalam 1 tahun

Mengembangkan kiat pemasaran baru dan tingkatkan penjualan sebesar 15% terhadap Q1
Menulis 15 artikel yang SEO friendly tiap tiap minggu
Tuliskan kata-kata kunci yang menarik perhatian perekrut di dalam tiap tiap gambaran pekerjaan. Misalnya: Membuat, meningkatkan, mengembangkan, menganalisis, dan lainnya. Sertakan termasuk pekerjaan yang mempunyai hasil terukur bersama angka untuk menonjolkan pencapaianmu.

4. Cek ulang teliti penulisan

Ketika telah selesai menuliskan semua pengalaman di CV yang anda buat, jangan lupa untuk mengecek ulang semuanya, ya. Pastikan kata-kata yang anda tuliskan enteng dimengerti dan tidak ada kekeliruan penulisan atau typo. Ini termasuk bisa tunjukkan bahwa anda adalah calon karyawan yang rapi dan teliti.

5. Tulis bersama jujur

Setiap orang pasti idamkan menulis CV yang menarik dan terlihat sempurna sehingga kesempatan di terima di pekerjaan yang anda impikan makin lama besar. Tapi, nggak wajib berbohong di dalam menulis pengalaman kerjamu dan Info lainnya di CV. Jika HRD atau perekrut paham anda memalsukan pengalaman atau th. bekerja, anda bisa gagal untuk di terima di perusahaan selanjutnya dan mengakibatkan kerusakan reputasimu. Maka berasal dari itu, tuliskan pengalaman kerja selanjutnya bersama jujur, ya!

Mungkin ada yang bertanya-tanya, bagaimana bersama fresh graduate yang belum mempunyai pengalaman kerja sama sekali?

Jangan khawatir, jikalau anda adalah fresh graduate yang belum mempunyai pengalaman, anda bisa menulis pengalaman lain. Kamu pasti mempunyai pengalaman organisasi atau magang, KKN, atau PKL, ‘kan? Nah, anda bisa kok menceritakan pengalaman sementara magang (internship) di kolom pengalaman kerja di dalam CV. Tapi, jangan lupa untuk menuliskan posisi anda sebagai intern, ya!

Kalau anda nggak pernah magang, anda termasuk bisa menuliskan pengalaman organisasi yang anda mempunyai sementara kuliah atau SMA/SMK. Pengalaman organisasi termasuk bisa menyatakan kebolehan yang anda mempunyai layaknya leadership, komunikasi, perencanaan, teamwork, dan lainnya.

Share: Facebook Twitter Linkedin